Mata
pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan
dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam. Contohnya pertanian, perkebunan,
dan peternakan. Sementara, mata pencaharian penduduk yang memiliki corak modern
biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan
pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti jasa, transportasi, dan
pariwisata. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola kegiatan ekonomi
penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.
1. Pertanian
Pertanian
merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. Masyarakat
agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.
Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Persawahan
Persawahan
merupakan pertanian tetap (tidak berpindah) yang menggunakan lahan basah yang
diairi secara teratur. Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan adalah
padi. Berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.
1) Persawahan irigasi,
yakni persawahan yang menggu-nakan sistem pengairan tetap dan teratur dengan
membangun saluran pengairan yang mengambil sumber air dari sungai atau danau
atau dikenal dengan istilah irigasi.
2) Persawahan lebak yaitu
persawahan yang berada di kanan kiri sungai-sungai yang besar. Sistem
pengairannya mengandalkan air sungai yang ada.
3) Persawahan tadah
hujan, yakni persawahan yang sistem pengairannya mengandalkan air hujan atau
tergantung pada curah hujan. Pada musim kemarau, biasanya lahan ditanami
tanaman-tanaman palawija.
4) Persawahan
pasang-surut, yakni persawahan yang sistem pengairannya memanfaatkan air muara
atau rawa yang pasang. Oleh karena itu, persawahan ini biasanya ditemukan di
kawasan pantai atau sungai besar yang landai dan memiliki lahan pasang surut.
b. Tegalan
Selain
persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dapat
juga dilakukan dengan menggunakan lahan kering yang disebut dengan tegalan.
Tegalan berlokasi pada lahan yang tetap, tidak berpindah-pindah.
Tanaman-tanaman yang ditanam pada tegalan biasanya lebih beragam dibandingkan
ladang.
c. Perladangan
Selain
dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan secara berpindah-pindah
yang disebut dengan perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan tanah
untuk pembudidayaan tanaman pangan dengan cara berpindah-pindah (nomaden)
untuk mencari lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan
dalam perladangan biasanya merupakan lahan kering. Selain berpindah-pindah,
pertanian ladang juga belum mengenal sistem irigasi, pengolahan tanah, dan
pemupukan. Perladangan biasanya dilakukan penduduk dengan cara membabat
pepohonan pada lahan yang ada di hutan dan kemudian ditanami dengan tanaman-tanaman
tertentu. Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain tanamantanaman
palawija, padi huma, umbi-umbian, dan lainnya.
Perladangan
kurang baik bagi kelestarian hutan, bila berlangsung secara terus-menerus dapat
membuat hutan menjadi gundul sehingga tanah mudah terkena erosi. Sistem
pertanian ladang atau petani nomaden banyak dijumpai di daerah-daerah yang
masih mempunyai kawasan hutan yang luas seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
Tanaman
yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas pada tanaman pangan utama, namun
juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan semacam buah-buahan dan
sayur-sayuran. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga
biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit, tembakau,
dan sebagainya.
Perkebunan
dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan rumah maupun luas
yang memerlukan modal besar.
3. Peternakan
Usaha
pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk
dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan. Faktor-faktor
yang mendorong usaha peternakan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Mempunyai padang
rumput yang luas.
b. Iklimnya cocok untuk
persyaratan hidup ternak.
c. Memperluas lapangan
kerja di bidang peternakan.
d. Dapat diambil bermacam-macam
manfaat, seperti dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit, susu, dan kotorannya
untuk pupuk pertanian.
2. Perkebunan
Tanaman
yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas pada tanaman pangan utama, namun
juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan semacam buah-buahan dan
sayur-sayuran. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga
biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit, tembakau,
dan sebagainya.
Perkebunan
dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan rumah maupun luas
yang memerlukan modal besar.
3. Peternakan
Usaha
pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk
dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan. Faktor-faktor
yang mendorong usaha peternakan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Mempunyai padang
rumput yang luas.
b. Iklimnya cocok untuk
persyaratan hidup ternak.
c. Memperluas lapangan
kerja di bidang peternakan.
d. Dapat diambil
bermacam-macam manfaat, seperti dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit, susu,
dan kotorannya untuk pupuk pertanian.
Peternakan
biasanya merupakan mata pencaharian sampingan dari penduduk yang menjalankan
usaha pertanian. Berdasarkan jenis hewan yang diternakkan, peternakan dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yakni peternakan hewan besar, peternakan hewan
kecil, dan peternakan hewan unggas.
a. Peternakan Hewan Besar
Peternakan
jenis ini membudidayakan hewan-hewan bertubuh besar, seperti sapi, kuda, dan
kerbau. Ternak hewan-hewan bertubuh besar diambil manfaatnya dalam bentuk susu,
daging, kulit, dan tenaganya sebagai alat transportasi. Selain itu, kotorannya
dapat digunakan sebagai pupuk alamiah yang diperlukan dalam usaha pertanian dan
perkebunan.
b. Peternakan Hewan Kecil
Peternakan
hewan kecil membudidayakan hewan-hewan bertubuh kecil, seperti babi, kambing,
domba, kelinci, dan lainnya. Manfaat beternak hewan-hewan kecil adalah untuk
diambil susu, daging, dan kulitnya.
c. Peternakan Hewan
Unggas
Ayam,
bebek, angsa, itik, dan puyuh merupakan beberapa contoh hewan unggas yang
banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Manfaat beternak hewan-hewan unggas
adalah untuk diambil daging, telur, bulu, atau sebagai penghibur untuk
dinikmati suara atau keindahannya.
4. Perikanan
Negara
kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis
pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah.
Semua potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan.
Berdasarkan
jenis perairannya, usaha perikanan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Perikanan Darat
Perikanan
darat merupakan usaha pembudidayaan atau penangkapan ikan yang dilakukan di
daratan. Pembudidayaan perikanan darat dapat dilakukan di tambak, keramba,
kolam, empang, dan lainnya. Perikanan darat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1) Perikanan air payau,
dilakukan di tepi-tepi pantai yang datar dalam bentuk tambak atau empang. Jenis
ikan yang diusahakan adalah udang dan bandeng.
2) Perikanan air tawar,
meliputi perikanan di sawah, kolam, danau, sungai, dan keramba. Jenis-jenis
ikan yang diusahakan adalah ikan mas, nila, lele, gurami.
b. Perikanan Laut
Usaha
pembudidayaan atau penangkapan hewan-hewan laut disebut dengan perikanan laut.
Penangkapan hewan-hewan laut biasanya dilakukan oleh penduduk yang tinggal di
kawasan pesisir. Nelayan biasanya menangkap hewan-hewan laut di kawasan
laut-laut dangkal atau zona neritik. Secara tradisional, para nelayan biasanya
menggunakan perahuperahu kecil. Penangkapan besar-besaran biasanya menggunakan
perahu motor yang besar. Jenis peralatan yang digunakan untuk menangkap ikan
sangat beragam, misalnya pancing, jala, jaring, sero, dan lainnya. Potensi
perikanan laut Indonesia sangat besar, karena hampir 60% wilayah Indonesia
merupakan perairan laut. Jenis ikan yang dihasilkan antara lain tongkol, cucut,
biawak, dan tuna.
Pusat perikanan laut di
Indonesia adalah:
1) Bagan Siapi-api (Riau)
merupakan pelabuhan ikan terbesar di Indonesia.
2) Cilacap dan Tegal
(Jawa Tengah)
3) Muncar (Banyuwangi,
Jawa Timur)
4) Airtembaga (Sulawesi
Utara).
Hasil
penangkapan ikan, baik perikanan darat atau laut perlu diawetkan agar dapat
bertahan lama. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain pendinginan,
penggaraman, pemindangan, pengasapan, dan pengalengan.
5. Kehutanan
Lebih
dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan kawasan yang
ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai
jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai
negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan
karena curah hujan yang tinggi.
Hutan
di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai
berikut.
a. Berdasarkan Asalnya
atau Terjadinya Hutan
1) Hutan alami, yaitu
hutan yang tumbuh secara almiah. Contoh: hutan rimba.
2) Hutan buatan, yaitu
hutan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk diambil hasil kayunya untuk
industri. Contoh: hutan karet dan hutan jati.
b. Berdasarkan Jenis
Tanamannya
1) Hutan homogen, yaitu
hutan yang hanya terdiri atas satu jenis tanaman saja. Contoh: hutan jati dan
hutan pinus.
2) Hutan heterogen, yaitu
hutan yang terdiri atas bermacammacam jenis tanaman, biasanya merupakan hutan
alami.
c. Berdasarkan Fungsi
atau Manfaatnya
1) Hutan produksi, yaitu
hutan yang ditanam untuk dimanfaatkan kayunya, getahnya, dan sebagainya. Contoh
hutan jati, hutan pinus, dan hutan karet.
2) Hutan lindung, yaitu
hutan yang difungsikan untuk melindungi tanah dari erosi dan untuk konservasi
hutan. Hutan ini banyak dijumpai di pegunungan atau lerenglereng bukit.
3) Hutan suaka, yaitu
hutan yang difungsikan untuk melindungi jenis tumbuhan (cagar alam) dan jenis
hewan tertentu (suaka margasatwa). Contoh: Kebun Raya Bogor dan Ujung Kulon
(badak bercula satu).
4) Hutan wisata, yaitu
hutan yang difungsikan untuk wisata dan rekreasi.
Secara
umum fungsi dan manfaat hutan dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai
berikut.
a. Fungsi hidrologis
yaitu dapat menyimpan cadangan air.
b. Fungsi ekonomis yaitu
dapat diambil hasilnya untuk kegiatan produksi sehingga mendatangkan devisa
bagi negara.
c. Fungsi klimatologis
yaitu dapat mengatur cuaca atau iklim dan menyegarkan udara.
d. Fungsi orologis yaitu
untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
O leh karena begitu pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan,
maka kelestariannya perlu dijaga dari kerusakan, baik dari kebakaran hutan dan
penebangan hutan secara liar (ilegal logging).
6. Pertambangan
Pertambangan
dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber daya alam
yang terdapat di perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia. Kegiatan
pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian dan pengambilan saja, namun
juga meliputi upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan
barang setengah jadi sebagai bahan dasar industri.
Secara
garis besar barang tambang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai
berikut.
a. Berdasarkan manfaat
atau kegunaannya, barang tambang dapat dibedakan ke dalam tiga golongan.
1) Golongan A, yaitu
barang tambang strategis dan penting untuk perekonomian negara. Contohnya
minyak bumi, batubara, gas alam, bijih besi, tembaga, dan nikel.
2) Golongan B, yaitu
barang tambang yang vital dan penting bagi kehidupan orang banyak atau penting
untuk hajat hidup orang banyak. Contohnya emas, perak, belerang, fosfat, dan
mangan.
3) Golongan C, yaitu
barang tambang yang secara langsung digunakan untuk bahan keperluan industri.
Contohnya batu gamping, kaolin, marmer, gips, dan batu apung.
b. Berdasarkan bentuknya,
barang tambang dikelompokkan sebagai berikut.
1) Barang tambang
berbentuk energi, yaitu barang tambang yang dapat menghasilkan tenaga atau
energi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya minyak bumi, batubara,
gas alam, dan uranium.
2) Barang tambang
berbentuk mineral logam. Contohnya timah, tembaga, bijih besi, emas, perak, dan
nikel.
3) Barang tambang
berbentuk mineral bukan logam. Contohnya intan, belerang, gamping, marmer,
pasir kwarsa, dan fosfat.
Selain
dari pengelompokan di atas, barang tambang dapat dikelompokkan berdasarkan
bahan asal pembentukannya yaitu mineral organik dan mineral anorganik. Mineral
organik yaitu mineral yang berasal dari sisa makhluk hidup misalnya gas alam,
minyak bumi, dan batubara. Mineral anorganik yaitu mineral yang berasal dari sisa-sisa
bahan anorganik misalnya kaolin, batu, pasir kwarsa, yodium. Adapun mineral
logam bukan berasal dari organik ataupun anorganik.
Untuk
mendapatkan barang tambang yang masih terdapat di alam perlu dilakukan beberapa
tahapan. Tahap pertama adalah eksplorasi yaitu melakukan kegiatan
penyelidikan dan penelitian pada suatu daerah yang diperkirakan mengandung
barang tambang tertentu. Tahap selanjutnya adalah eksploitasi yaitu
tahap pengambilan atau penambangan barang tambang di dalam bumi. Wilayah
Indonesia sangat kaya akan potensi sumber daya alam. Namun begitu, belum semua
potensi yang dimiliki telah dipergunakan secara maksimal.
7. Perindustrian
Perindustrian
merupakan usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi. Bidang perindustrian merupakan bidang pencaharian yang
terus meningkat. Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus mendorong bidang
perindustrian agar lebih maju, sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja.
Berdasarkan besaran proses produksinya, industri dapat digolongkan menjadi
industri kecil, industri menengah, dan industri besar.
a. Industri Kecil
Industri
kecil merupakan kegiatan industri dalam skala terbatas. Jenis industri ini
biasanya berbasis pada rumah tangga. Jumlah tenaga kerjanya pun terbatas dan
teknologi yang digunakan dalam industri ini tidak terlalu kompleks. Contohnya
antara lain rumah batik, pembuatan makanan ringan, pembuatan anyam-anyaman, dan
sebagainya.
b. Industri Menengah
Industri menengah
merupakan kegiatan industri yang tidak berbasis pada rumah tangga. Jumlah
tenaga kerjanya lebih banyak dari industri kecil dan teknologi yang digunakan
dalam industri ini sudah mulai melibatkan mesin-mesin dalam jumlah terbatas.
Contohnya antara lain industri percetakan, konfeksi, dan penggergajian kayu.
c. Industri Besar
Industri
besar kegiatannya dalam skala besar. Jenis industri ini memerlukan modal besar,
dengan jumlah tenaga kerja sangat banyak, dan teknologi yang digunakan sangat
kompleks yaitu melibatkan mesin-mesin berukuran besar dalam jumlah
banyak. Contohindustri besar adalah pembuatan mobil, pesawat terbang, dan
pengolahan besi.
8. Pariwisata
Pariwisata
dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian di
sektor pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai
pemandu (guide), penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen
perjalanan. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi
pariwisata. Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara.
Namun, masih sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.
9. Transportasi dan Jasa
Jasa
merupakan usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau
melaksanakan sesuatu. Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan
barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pencaharian penduduk
dalam bidang ini pun sangat beragam. Bidang jasa dan transportasi terutama
menjadi pilihan pencaharian masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara
lain adalah pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot,
masinis, dan sebagainya.
10.Perdagangan
Perdagangan
dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada
konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau
komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran
dan jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil,
perdagangan menengah, dan perdagangan besar. Perdagangan kecil, kegiatannya
berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran). Perdagangan menengah
kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil
sehingga tidak melibatkan konsumen. Perdagangan besar kegiatan melibatkan
produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang
menengah.
Sumber :
Suprihartoyo dkk, 2009, Ilmu
Pengetahuan Sosial 1 : untuk SMP dan MTs Kelas VII, Jakarta : Pusat
perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 263 – 271.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar