Minggu, 27 Maret 2011

Kemiskinan


KEMISKINAN

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.


Gambaran kemiskinan di Mumbai, India oleh Antônio Milena/ABr.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Ø  Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.

Ø  Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.


Ø  Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

Ø  Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).

Ø  Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $2/hari."[1] Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.

Ø  Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.

 

Penyebab kemiskinan

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
  • penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
  • penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
  • penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
  • penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
  • penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.


SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

DISTRIBUSI


DISTRIBUSI
Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya.
Saluran Distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Di antara pihak produsen dan konsumen terdapat perantara pemasaran yaitu wholesaler (distributor/agen) yang melayani pembeli retailer (peritel) dan juga retailer (peritel) yang mengecerkan produk kepada konsumen akhir.
Jenis-Jenis / Macam-Macam Saluran Distribusi Barang dan Jasa :
1. Produsen ---> Konsumen (Umumnya Jasa)
Contoh : Bengkel, Rumah Makan, Pangkas Rambut, Salon, Panti Pijit, Dsb

2. Produsen ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Koran, Es Krim, Dll

3. Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Mie Instan, Beras, Sayur-Mayur, Minuman Dalam Kemasan, dll

4. Produsen ---> Agen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
Contoh : Barang Impor

5. Produsen ---> Industri (Produsen)
Contoh : Pabrik mie telor menjual produknya ke pedagang mie ayam gerobak keliling.

6. Produsen ---> Wholesaler ---> Industri (Produsen)
Contoh : Suatu distributor membeli mesin berat dari luar negeri untuk dijual ke pabrik-pabrik di dalam negeri.


Sumber : http://organisasi.org/definisi-pengertian-saluran-distribusi-jenis-macam-jalur-distribusi-barang-dan-jasa

Investasi


Investasi

1.       Pengertian Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
2.     Produk Investasi
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan

3.     Bentuk Investasi

4.    Resiko Investasi
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi



Strategi Pertumbuhan


Strategi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

                                        
Strategi Upaya Minimum Kritis (Critical Minimum Effort)
·         Menaikkan pendapatan perkapita pada tingkat pembangunan berkesinambungan (Sustainable) : terjadi laju pertumbuhan penduduk (Harvey Leibstein).

·         Setiap ekonomi tergantung hambatan dan rangsangan
 Hambatan : menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
 Rangsangan : menaikkan pendapatan perkapita

Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari pelaksanaan Upaya Minimum Kritis :
1.      Skala Disekonomis Internal
Akibat tidak dapat dibaginya faktor produksi.

2.      Skala Disekonomis External
Akibat ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan di negara berkembang.

Agen Pertumbuhan :
1.      Pengusaha
2.      Investor
3.      Penabung
4.      Inovator

Kegiatan tersebut membantu pertumbuhan sehingga memunculkan :
1.      Kewiraswastaan
2.      Peningkatan sumber pengetahuan
3.      Pengembangan keterampilan produktif masyarakat
4.      Peningkatan laju tabungan dan investasi

Rangsangan Pertumbuhan
1.      Rangsangan ZERO-SUM
Tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi bersifat upaya distributif
§  Kegiatan bukan dagang ; posisi monopolistik, kekuatan politik & prestise sosial
§  Kegiatan dagang , tidak menambah sumber agregat
§  Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber kewiraswastaan yang langka
§  Kegiatan tabungan netto ; nilai sosial nibil / lebih rendah dari privatnya.

2.      Rangsangan POSITIVE-SUM
            Menuju pada pengembangan pendapatan nasional.
Upaya minimum kritis mengatasi pengaruh perekonomian terbelakang agar laju pertumbuhan ekonomi merangsang POSITIVE-SUM menjadi lebih besar dari ZERO-SUM, shg pendapatan perkapita naik, tabungan & investasi naik, yaitu :
§  Ekspansi agen pertumbuhan
§  Sumbangan masyarakat terhadap per unit modal naik seiring rasio modal output turun.
§  Berkurangnya keefektifan faktor-faktor penghambat pertumbuhan
§  Penciptaan kondisi lingkungan dan sosial ; mobilitas ekonomi dan sosial naik.
§  Peningkatan spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan tersier.

Strategi Pembangunan Seimbang
            Para ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran (Big Push Theory), yaitu pembanguna diberbagai jenis industri secara bersamaan (Simultaneous) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar. Maka diperlukan keseimbangan antara Demand dan Supply.

Tujuan Utama : Menciptakan jenis industri yang berkaitan erat satu dengan yang lain sehingga setiap industri memperoleh Eksternalitas Ekonomi sebagai akibat Industrialisasi.

Menurut REINSTEIN-RODAN, pembangunan industri besar-besaran menciptakan 3 macam eksternalitas ekonomi, yaitu :
1.      Yang diakibatkan oleh perluasan pasar
2.      Karena industri yang sama letaknya berdekatan
3.      Karena adanya industri lain dalam perekonomian tersebut.
# Eksternalitas : Jasa-jasa yang diperoleh dengan cuma-cuma oleh suatu industri dari satu atau beberapa industri.

Strategi Pembangunan Tak Seimbang
Albert O. Hirschman dan Paul Streeten : Pola yang lebih cocok untuk mempercepat pembangunan di negara yang sedang berkembang, karena :
1.      Secara historis pembangunan ekonomi coraknya tidak seimbang
2.      Mempertinggi efisiensi penggunaan sumber daya tersedia
3.      Pembangunan tak seimbang menimbulkan kemacetan (Bettlenecks), yaitu gannguan dalam proses pembangunan tetapi akan menjadi pendorong pembangunan selanjutnya.
.          
Pembangunan tak seimbang antara sektor prasarana & sektor produktif
Cara pengalokasian sumber daya ada 2 bagian :
1.      Cara pilihan pengganti (SUBSTITUTION CHOICES)
Menentukan proyek yang harus dilaksanakan
2.      Cara pilihan penundaan (POSTPONEMENT CHOICES)
Menentukan urutan proyek yang harus didahulukan pelaksanaannya.



http://www.google.co.id/search?hl=id&q=strategi+pertumbuhan+ekonomi&aq=1&aqi=g10&aql=&oq=strategi+pertumbuh