Senin, 04 November 2013

REVIEW JURNAL ILMIAH AUDIT

Judul          : PENGARUH TINGKAT INDEPENDENSI, KOMPETENSI, OBYEKTIFITAS, DAN INTEGRITAS AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT YANG DIHASILKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA
Penulis            : Lie David Gunawan
Tahun             : 2012
Tempat           : Surabaya

Latar Belakang        
Perusahaan go public harus memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sudah diaudit oleh jasa auditor independen, yang umumnya disebut akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan mereka. Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi dengan
kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikannya dengan pihak yang berkepentingan (Jusup, 2001:11).
Penelitian ini ingin menguji bahwa kompentensi, independensi, objektifitas dan integritas auditor dapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan auditor independen pada sektor publik. Standar Auditing Seksi 220.1 (SPAP 2001) menyebutkan bahwa independen bagi seorang akuntan public artinya tidak mudah dipengaruhi karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Independen berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum. Akuntan publik tidak dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Selain itu kompetensi auditor juga diperlukan karena kompetensi merupakan kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar.
Pada dasarnya setiap individu yang melakukan pekerjaan akan mendapatkan kepercayaan dari pihak lain agar dapat mendukung kelancaran pekerjaan yang ia lakukan. Agar kepercayaan tersebut dapat terus terjaga, maka setiap individu berkewajiban untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan dengan berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan aturan yang ada dan memperhatikan kepentingan masyarakat yang berhubungan dengan pekerjaannya. Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota.
Seorang auditor juga harus mempunyai integritas yang tinggi terhadap pekerjaannya. Intergritas adalah bebas dari benturan kepentingan dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material yang diketahuinya. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. Integritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit. Keempat unsur itu diperlukan untuk membangun kepercayaan dan memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal. Kualitas audit adalah gabungan probabilitas seorang auditor untuk dapat menemukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien di mana audit ini diproksi berdasarkan reputasi dan banyaknya klien yang dimiliki KAP.

Data yang Digunakan
  • ·         Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian adalah auditor independen yang bekerja pada KAP di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode convenience sampling, dengan mengumpulkan informasi dari populasi yang tersedia pada saat dilakukannya penelitian agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan tersebut. Alasan penggunaan metode ini adalah adanya keterbatasan jumlah auditor yang dapat ditemui untuk dijadikan responden sehingga kuesioner dititipkan pada masing-masing KAP untuk kemudian dibagikan kepada auditor independen yang bekerja sebagai karyawan di KAP tersebut.
  • ·         Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian mengambil lokasi di Surabaya karena kota ini berada dalam urutan kedua setelah Jakarta sebagai kota terpadat di Indonesia dan memiliki industri yang cukup berkembang yang membutuhkan jasa auditor independen. Dengan metode survei, peneliti menyelidiki dan menganalisis data-data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan. Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner ke seluruh KAP di Surabaya untuk memperoleh data penelitian yang diperlukan. Kuesioner tersebut dititipkan terlebih dahulu di KAP untuk kemudian diisi oleh auditor independen yang sedang tidak menjalankan tugas di luar kantor. Kemudian dilakukan pengambilan kuesioner yang telah diisi ke setiap KAP di Surabaya.
  • ·         Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan yaitu dengan menguji secara statistik melalui analisis regresi linear berganda.

Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh dari sumber yang kemudian diolah dan lakukan uji analisis regresi linear berganda, diperoleh output yang dapat diintepretasikan yaitu bahwa hipotesis pertama yaitu tingkat independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dapat diterima. Hal ini disebabkan karena pelaporan hasil audit bebas dari bahasa atau istilah-istilah yang menimbulkan multi tafsir
Hasil penelitian hipotesis kedua yaitu tingkat kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dapat diterima. Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit karena mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian khusus yang dimiliki oleh auditor memang sangat berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di Surabaya. Pengaruh yang ditimbulkan keahlian terhadap kualitas audit adalah positif sehingga semakin tinggi tingkat keahlian yang dimiliki oleh auditor maka akan semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di Surabaya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hipotesis ketiga yaitu tingkat obyektifitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dapat diterima. Hal ini disebabkan karena obyektifitas dalam etika profesi auditor sangat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di Surabaya. Pengaruh yang ditimbulkan etika profesi terhadap kualitas audit adalah positif sehingga semakin tinggi tingkat etika profesi yang dimiliki oleh auditor maka akan semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di Surabaya.
Pada hipotesis keempat yaitu tingkat etika profesi atau integritas berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dapat diterima. Hal ini disebabkan karena auditor harus bekerja sesuai keadaan yang sebenarnya, tidak menambah maupun mengurangi fakta yang ada.

Kesimpulan dan Keterbatasan Penelitian
  • ·         Kesimpulan

1.      Variabel independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di Surabaya.
2.      Variabel kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di Surabaya.
3.      Variabel obyektifitas berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di Surabaya. Jadi, semakin tinggi tingkat obyektifitas yang dimiliki oleh auditor maka akan semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor.
4.      Variabel integritas berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor di Surabaya.
  • ·         Keterbatasan Penelitian

1.      Hanya 35 kuesioner yang dapat digunakan sehingga diperkirakan tidak mewakili jumlah populasi penelitian ini.
2.      Peneliti tidak dapat mendampingi responden dalam pengisian kuesioner, karena teknik pengumpulan data dengan menitipkan kuesioner pada tiap-tiap KAP, dan diambil kembali ketika sudah terisi.
3.      Proses pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden merupakan salah satu hal di luar kendali peneliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar