Sabtu, 16 April 2011

KEKAYAAN ALAM INDONESIA


KEKAYAAN ALAM INDONESIA


Kekayaan alam suatu negara adalah semua bahan-bahan alami yang dibutuhkan untuk membuat barang lainnya, ditemukan di wilayah negara tertentu dan bukan ciptaan manusia. Kekayaan alam di Indonesia seluruhnya merupakan potensi alam dan bisa dikembangkan ke proses produksi selanjutnya. Kekayaan alam ini dapat berupa organik maupun non-organik yang berasal dari bumi dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Menurut CIA Worldfact, kekayaan alam Indonesia di antaranya adalah minyak, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tembaga, tanah subur, batu bara, emas dan perak. Indonesia mempertimbangkan daftar ini sebagai kekayaan negara berupa mineral, minyak, tenaga air dan sumber lainnya yang memilik potensi komersial. Selain itu, kekayaan alam biologis Indonesia mencakup kekayaan alam yang berasal dari hewan dan tumbukan yg tersebar di hutan dan lautan. Karena luasnya, Indonesia memilik potensi perkebunan dan pertanian hampir di seluruh tempat di Indonesia. Jumlah dan kualitas kekayaan alam ini sangatlah tinggi dan tersebar luas di seluruh wilayah. Kualitas inilah yang menyebabkan bahan-bahan tersebut layak diekspor ke luar negeri dan dapat memenuhi kebutuhan devisa Indonesia.

Proses pembentukan kekayaan alam di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara geografis, Indonesia terletak di daerah tropis yang dicirikan oleh curah hujan tinggi sehingga berbagai jenis tanaman tumbuh dengan cepat dan Indonesia kaya akan berbagai tipe tumbuhan. Secara geologi, Indonesia terletak di pertemuan lempeng tektonik yang senantiasa bergerak sehingga memungkinkan pembentukan barisan pegunungan muda dengan berbagai potensi mineral. Lautan Indonesia juga menyimpan berbagai kekayaan, tumbuhan, hewan dan mineral, serta ikan, rumput laut, mutiara dan minyak. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan kekayaan alam Indonesia sangat luas dan beraneka ragam.

SUMBER :    http://www.indonesiaatworldexpo.com/id/media/diversity-in-natural-resources-of-indonesia/

KURS(NILAI TUKAR)MATA UANG

KURS(NILAI TUKAR)MATA UANG

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Tingkat perekonomian suatu negara dibandingkan dengan negara lain dapat dilihat dari perbandingan antara mata uang dalam negeri dan mata uang luar negeri. Semakin tinggi nilai tukar(kurs) mata uang suatu negara, semakin berharga pula mata uang tersebut untuk digunakan dalam perdagangan internasional.

Ada dua macam kurs            : 

1.        Kurs Beli
Adalah harga pembelian valuta asing oleh bank.

 2.      Kurs Jual
Adalah harga penjualan valuta asing oleh bank.

Untuk menukarkan mata uang dalam negeri dengan mata uang asing, seseorang harus datang ke bank devisa, tempat penukaran resmi valuta asing (authorized money changer)atau makelar valuta asing (exchange brokers).
Bank yang merupakan tempat penukaran mata uang disebut bank devisa. Penentuan kurs jual dan kurs beli akan selalu dilihat dari sisi bank devisa. Antara kurs jual dan kurs beli selalu ada selisih. Selisih ini sengaja dibuat, karena selisih tersebut merupakan keuntungan bagi pihak bank devisa. Sedangkan sebagai pelanggan, selisih tersebut dikenakan sebagai biaya transaksi. Kurs jual suatu mata uang selalu lebih tinggi dari kurs belinya.

SUMBER          : http://ardiyansarutobi.blogspot.com/2010/11/kurs-nilai-tukar-mata-uang.html

NERACA PERDAGANGAN INTERNASIONAL


NERACA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Setiap transaksi keuangan haruslah dicatat, begitu pula dengan transaksi keuangan dalam perdagangan internasional. Kegiatan utama perdagangan internasional mencakup ekspor dan impor. Antara ekspor dan impor, dapat dibuat suatu neraca yang menggambarkan tingkat ekspor dan impor suatu negara. Melalui neraca tersebut dapat dilihat apakah suatu negara mendapatkan laba (dalam bentuk cadangan devisa) atau tidak.

Suatu negara dikatakan mendapatkan laba dari perdagangan internasional jika nilai ekspornya lebih besar daripada nilai impor (keadaan ini biasa disebut dengan istilah neraca perdagangan aktif).

Jadi pengertian neraca perdagangan internassionnal (balance of trade) adalah : Neraca yang menggambarkan nilai dari transaksi ekspor dan impor barang suatu negara dalam perdagangan internasional

Pencatatan neraca perdagangan internasional dilakukan dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun). Nerca perdagangan internasional di negara Indonesia dibedakan menjadi dua kategori,yaitu :
·         Ekspor/Impor migas, dan
·         Ekspor/Impor non migas

SUMBER   
http://ardiyansarutobi.blogspot.com/2010/11/neraca-perdagangan-internasional-ekspor.html

Pengangguran-Masalah Perekonomian


PENGANGGURAN

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Jenis & macam pengangguran

1.  Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

2.  Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.

3.  Pengangguran Siklikal

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.

Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.

Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran




Inflasi-Masalah Perekonomian


INFLASI

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat  golongan, yaitu :
1.     Inflasi ringan
Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun.
2.    Inflasi sedang
Inflasi sedang terjadi apabila kenaikkan harga antara 10%—30% setahun.
3.    Inflasi berat
Inflasi berat terjadi apabila kenaikkan harga antara 30%—100% setahun.
4.    Hiperinflasi
Hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi  atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) danatau juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
  • Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
  • Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
  • Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
  • Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
  • Indeks harga barang-barang modal
  • Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi